Jakarta [SAPULIDI News] - Ketua DPR RI Marzuki
Alie tidak memungkiri fakta bahwa meskipun bangsa ini telah 67 tahun merdeka
dan telah memperoleh berbagai capaian yang signifikan di berbagai bidang, namun
persoalan kemanusiaan, sebagaimana yang juga dialami oleh berbagai bangsa di
dunia, masih dirasakan oleh bangsa ini, utamanya persoalan kemiskinan yang
masih masih terus dirasakan.
Persoalan kemiskinan ini kemudian menjadi
terderivasi ke dalam berbagai persoalan lainnya seperti berbagai tindak
kejahatan, kebodohan, pengangguran, korupsi, dan penyakit moral-sosial lainnya. Persoalan kemiskinan di sini, lanjut Marzuki,
bukanlah hanya yang berkaitan dengan kesenjangan pendapatan(income
discrepancy), tetapi lebih kompleks lagi, menyangkut masalah
ketidak berdayaan (incapability), ketiadaan pengetahuan dan
ketrampilan (lack of knowledge and skills), dan kelangkaan akses pada
modal dan sumberdaya(scarcity of capital and resources).
Oleh karena itu, lanjutnya, sangat perlu dipahami
bahwa kemiskinan ini juga bisa sebagai akibat dari faktor-faktor lain yang
saling berhubungan, sehingga menimbulkan pemahaman yang krusial, mana yang
lebih dahulu seperti antara telor dan ayam, antara miskin dan bodoh.
Marzuki melihat setidaknya ada dua faktor utama yang
menjadi penyebab kemiskinan selain faktor bencana alam atau kemiskinan alamiah,
yaitu faktor struktural dan faktor kultural.
Dalam perspektifstruktural, masyarakat
tambahnya menjadi miskin karena kebijakan negara yang kurang memihak kepada
masyarakat miskin. Kemiskinan tambahnya terjadi karena terjadinya disfungsi
negara dalam menjalankan perannya.
“Disfungsipertama, tampak dalam hal fungsi
distributif negara, yakni bagaimana negara mengalokasikan sumberdaya, anggaran,
dan kesempatan ekonomi secara adil. Dengan fungsi distributifnya, negara
mestinya berkewajiban dalam membantu mereka yang termarjinalkan oleh mekanisme
pasar dalam kehidupan rezim ekonomi pasar dan atau rezim ekonomi yang
kapitalistis,” jelasnya.
Dirinya pun mencontohkan, berapa banyak usaha rakyat
yang bangkrut karena tidak mampu bersaing dengan barang-barang impor, baik
dalam segi kualitas maupun dari segi harga. Hampir semua potensi sumberdaya
ekonomi dikuasai para pemilik modal, sedangkan rakyat hanya menjadi penonton.
80% sumberdaya ekonomi dikuasai hanya 20% Pemilik Modal, sedangkan 20% sisanya
diperebutkan oleh 80% rakyat Indonesia.
“Persoalan distributif negara ini lebih dominan
disebabkan karena sistem yang kolutif dan korup yang telah dipraktekkan oleh
mereka yang mempunyai kekuasaan dan kesempatan namun tidak amanah, sehingga
menimbulkan kesengsaraan yang berkelanjutan bagi masyarakat yang kurang
beruntung atau termarginalkan,” imbuhnya.
Disfungsi yangkedua, lanjutnya, adalah disfungsi
stabilitatif, di mana negara tidak berhasil dalam menstabilkan perekonomian
secara keseluruhan.
Lebih jauh,
Marzuki menjelaskan, kemiskinan dalam pandangankultural (budaya),
disebabkan rendahnya kapabilitas masyarakat yang diakibatkan budaya masyarakat
tertentu, misalnya rasa malas, tidak produktif, ketergantungan pada orang lain,
dan kebodohan. Secara kultural, kemiskinan juga disebabkan pandangan dunia yang
keliru, yang dipengaruhi pemahaman nilai-nilai agama yang sempit, pasif dan
fatalistik.
“Doktrin takdir bahwa Tuhan telah menentukan
segalanya sejak setiap manusia diciptakan, termasuk kaya-miskin, status sosial,
kecerdasan, membelenggu mereka yang tidak sempat mengenyam pendidikan agama
yang mencerahkan,” imbuhnya. [dad]
Menurut Saya !!
- Masyarakat miskin harus diperhatikan dan memberi pendidikan / arahan agar masyarakat selalu bisa membuat peluang usaha dan bisa lebih mandiri serta maju...
- Bagi orang orang yang korupsi, lebih baik di berantas dan diadakannya hukuman mati bagi kasus korupsi, agar orang-orang yang mungkin berniat melakukan kejahatn tersebut dapat berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan tersebut. Dan yang pasti hukuman mati itu harus pasti ditegaskan ada agar bila ada yang korupsi, dihukum mati dan bisa menjadi contoh bahwa korupsi itu merugikan masyarakat dan diri sendiri.
0 Comments:
Post a Comment
{Ayo tulis bila ada masukan serta pertanyaan di bawah ini }