Malu adalah hal yang wajar bagi setiap orang. Di
dalam diri kita ada dua hal yang seperti halnya contoh yaitu rasa malu yang
kita miliki bisa menghambat kita dari pengembangan diri, dari tampil di muka
umum, dari memberikan koreksi terhadap orang lain, atau dari kebaikan-kebaikan
yang harus dilakukan dengan kepercayaan diri (PD), dan terkadang kita masih
belum terlalu PD, yang pasti merugikan diri kita di dalam bersosialisasi.
dan ada juga rasa malu yang bagus atau baik dimiliki oleh setiap orang seperti
halnya dalam mengkenakan pakean yang menutupi auratnya, tidak melakukan maksiat, dan tentunya
tidak melakukan apa-apa yang dilarang agama, terutama agama islam.
Berikut rasa malu yang baik kita tanam di dalam diri
kita :
POSITIF
Rasulullah SAW bersabda:
"Malulah pada Allah SWT dengan rasa malu yang sesungguhnya: Jagalah kepala
dan apa yang ada padanya, jagalah perut dan apa yang dikandungnya. Ingatlah
kematian dan ujian. Maka barangsiapa yang melakukan itu balasannya adalah Surga
Ma'wa." (HR. Ath-Thabrani)
"Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa
kebaikan." (HR. Imran Bin Husaini Ra)
Rasa malu itu memiliki keutamaan yang tinggi
dalam Islam, sehingga akhirnya rasa malu itu bisa menghalangi kita dari
berbuat dosa maupun kemaksiatan. Namun, tempatkan rasa malu itu pada koridornya
yang benar, untuk beberapa hal, menjadi seorang yang pemalu itu tidak tepat,
contohnya ketika ingin menuntut ilmu, ataupun ketika kita akan berbuat
kebaikan, karena sesungguhnya rasa malu itu membawa kebaikan seperti yang
dikatakan hadis di atas. Rasa malu yang seperti dikatakan di atas adalah
menjaga perbuatan perbuatan yang keji dan munkar.
Jadi marilah kita membangun rasa malu kepada kebaikan dan bukan kepada
keburukan agar kita bisa menjadi orang-orang yang bersih bila kita menempatkan
rasa malu kepada yang baik, serta buanglah rasa malu untuk hal-hal yang buruk.
Berikut adalah rasa malu yang harus kita buang jauh-jauh :
NEGATIF
Rasa malu secara naluri itu menyimpan rasa kalau dirinya itu terlewatkan
dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan,
kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial, dan yang pasti
sangat merugikan sekali.
Cara Mengatasi Rasa Malu
Untuk mengatasi rasa malu adalah belajar bersikap santai tenang atau rileks
dalam pergaulan. Usahakan untuk mengarahkan diri kamu dari terlalu berpusat
diri sendiri, dan beri ruang untuk memperaktekan kemampuan berbicara dengan
orang di sekitar mu. Dan berikut cara menghilangkan rasa malu yaitu :
- Pikirkan tentang cara kamu merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah kamu kenal, dimana kamu bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat kamu bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri kamu memudar.
- Hindari terlalu memperhaan diri kamu sendiri. Tentu saja, kamu boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana kamu akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus kamu tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan kamu , selanjutnya kamu akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi kamu bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan kamu lebih tenang.
- Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.
- Berhentilah percaya pada imajinasi kamu. Mungkin kamu pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang kamu bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang kamu, belum tentu sama persis seperti bayangan kamu.
- Berhentilah memikirkan 'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang saat kamu mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ekstrim. Bagi orang yang sedang marah ' kamu salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain 'berhasil'. Jadi berhentilah berpikir kalau kamu mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci kamu. Saat kamu merasa rileks dalam pergaulan sosial, kamu juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya kamu akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa
- Nikmati waktu kamu. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan. Kamu dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan kamu, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.
Semoga bermanfaat sob.............jhehehe
0 Comments:
Post a Comment
{Ayo tulis bila ada masukan serta pertanyaan di bawah ini }