Wednesday, September 19, 2012

Rasa Malu


Malu
Malu adalah hal yang wajar bagi setiap orang. Di dalam diri kita ada dua hal yang seperti halnya contoh yaitu rasa malu yang kita miliki bisa menghambat kita dari pengembangan diri, dari tampil di muka umum, dari memberikan koreksi terhadap orang lain, atau dari kebaikan-kebaikan yang harus dilakukan dengan kepercayaan diri (PD), dan terkadang kita masih belum terlalu PD, yang pasti merugikan diri kita di dalam bersosialisasi. dan ada juga rasa malu yang bagus atau baik dimiliki oleh setiap orang seperti halnya dalam mengkenakan pakean yang menutupi auratnya, tidak melakukan maksiat, dan tentunya tidak melakukan apa-apa yang dilarang agama, terutama agama islam.

Berikut rasa malu yang baik kita tanam di dalam diri kita :

POSITIF

Rasulullah SAW bersabda:


"Malulah pada Allah SWT dengan rasa malu yang sesungguhnya: Jagalah kepala dan apa yang ada padanya, jagalah perut dan apa yang dikandungnya. Ingatlah kematian dan ujian. Maka barangsiapa yang melakukan itu balasannya adalah Surga Ma'wa." (HR. Ath-Thabrani)

"Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan." (HR. Imran Bin Husaini Ra)

Rasa malu itu memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam, sehingga akhirnya rasa malu itu bisa menghalangi kita dari berbuat dosa maupun kemaksiatan. Namun, tempatkan rasa malu itu pada koridornya yang benar, untuk beberapa hal, menjadi seorang yang pemalu itu tidak tepat, contohnya ketika ingin menuntut ilmu, ataupun ketika kita akan berbuat kebaikan, karena sesungguhnya rasa malu itu membawa kebaikan seperti yang dikatakan  hadis di atas. Rasa malu yang seperti dikatakan di atas adalah menjaga perbuatan perbuatan yang keji dan munkar.


Jadi marilah kita membangun rasa malu kepada kebaikan dan bukan kepada keburukan agar kita bisa menjadi orang-orang yang bersih bila kita menempatkan rasa malu kepada yang baik, serta buanglah rasa malu untuk hal-hal yang buruk.


Berikut adalah rasa malu yang harus kita buang jauh-jauh :


NEGATIF


Rasa malu secara naluri itu menyimpan rasa kalau dirinya itu terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial, dan yang pasti sangat merugikan sekali.

Cara Mengatasi Rasa Malu


Untuk mengatasi rasa malu adalah belajar bersikap santai tenang atau rileks dalam pergaulan. Usahakan untuk mengarahkan diri kamu dari terlalu berpusat diri sendiri, dan beri ruang untuk memperaktekan kemampuan berbicara dengan orang di sekitar mu. Dan berikut cara menghilangkan rasa malu yaitu :

  1. Pikirkan tentang cara  kamu merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah  kamu kenal, dimana  kamu bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat  kamu bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri  kamu memudar.
  2. Hindari terlalu memperhaan diri  kamu sendiri. Tentu saja,  kamu boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana  kamu akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus  kamu tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan  kamu , selanjutnya  kamu akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi  kamu bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan  kamu lebih tenang. 
  3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak. 
  4. Berhentilah percaya pada imajinasi  kamu. Mungkin  kamu pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang  kamu bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang  kamu, belum tentu sama persis seperti bayangan  kamu. 
  5. Berhentilah memikirkan 'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang saat  kamu mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ekstrim. Bagi orang yang sedang marah ' kamu salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain 'berhasil'. Jadi berhentilah berpikir kalau  kamu mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci  kamu. Saat  kamu merasa rileks dalam pergaulan sosial,  kamu juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya  kamu akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa
  6.  Nikmati waktu  kamu. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaan.  Kamu dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan  kamu, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.
Semoga bermanfaat sob.............jhehehe

0 Comments:

Post a Comment

{Ayo tulis bila ada masukan serta pertanyaan di bawah ini }

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
PEMBERITAHUAN KEPADA SEMUA PENGUNJUNG, BAHWA BLOG INI TIDAK AKTIF (UPDATE) LAGI, DAN DIGANTIKAN KE : "{ http://information-attract.blogspot.com }"
Free Web Hosting